Ragam Hias Pada Pintu Bali dan Pada Bangunan
Motif hias Bali hampir sama dengan ragam Hias Padjajaran. Pembedanya terletak pada ujung ukel yang dihiasi dengan sehelai patran, Antara lain ukel besar kecil bulat lengkung pecahan, adapula daun yang runcing. Ragam hias bali oleh orang Bali dinamakan Patre Punggel. Ragam ini banyak dilihat di pura sebagai hiasan pintu masuk.
Flora
Bentuknya yang mendekati keadaan sebenarnya ditampilkan sebagai latar belakang hiasan-hiasan bidang dalam bentuk hiasan atau pahatan relief. Berbagai macam flora ditampilkan sebagai hiasan dalam bentuk simbolis atau pendekatan bentuk tumbuh-tumbuhan yang dipolakan dalam bentuk pepatraan dengan berbagai macam ungkapan atau peralatan dan perlengkapan bangunan dari jenis-jenis flora yang dinamai sesuai jenis dan keadaannya.
Keketusan
Keketusan wangga umumnya ditatahkan pada bidang-bidang luas atau peperadaan lukisan cat prada warna emas pada lembar-lembar kain hiasan. Keketusan tuwung/ bungan, hiasan berpola bunga terung dipolakan dalam bentuk liku-liku segi banyak, berulang dan bertumpuk menyerupai bentuk bunga terung. Keketusan bun-bunan, hiasan berpola tumbuh-tumbuhan jalar bersulur memperlihatkan jajar-jajar jalaran dan sulur-sulur disela-sela bunga dan dedaunan.
Ornamen keketusan memiliki makna yang mengikat sifat positif yaitu terpenuhinya kebutuhan akan sandang, pangan serta papan dan tercapainya hidup rukun, damai sejahtera di dunia maupun di akhirat.
Penerapan Ragam Hias keketusan pada pintu
Kekarangan
Kekarangan adlah pahatan ukiran sebagai ornamen dalam motif hias rumah tradisional Bali dan pada pelinggih-pelinggih tempat suci yang bisanya ditempatkan disudut-sudut bangunan dll. Sebagaimana disebutkan dalam keketusan, pepatraan dan kekarangan oleh : I Made Pande Artadi S.Sn, M.Sn ukiran kekarngan ini mendekati bentuk-bentuk flora dan fauna yang ada dengan penekanan bagian-bagian keindahannya seperti :
a. Karang Simbar, hiasan yang menyerupai atau mendekati tumbuh-tumbuhan yang mirip tanduk menjangan dengan daun teratai menjalar kebawah.
b. Karangan Bunga, jenis ragam patra hias yang berbentuk bunga dengan kelopak dan seberkas daun.
c. Karang Guak / karang manuk, stiliran dari kepala burung tanpa rahang bawah, dan dari mulutnya keluar tumbuh-tumbuhan sejenis pidpid dan simbar.
d. Karang Gajah disebut juga Karang Asti, Stiliran dari binatang Gajah.
e. Karang Bentulu, kombinasi dari kepala burung yang bermata satu tanpa hidung dan tanpa rahang bawah.
f. kekarangan yang lainnya seperti :P Karang Tapel, Karang Sae, Karang Boma dan lain-lain. Dan dalam arsitektur rumah tinggal tradisional Bali kekarangan umunya menempati bidang-bidang tonjolan terutama di sudut-sudut.
Idealnya seluruh kekarangan ukir-ukiran ini untuk dapat menyatukan unsur-unsur transedental dan kepercayaan masyarakatnya dlam konteks kosmologis dengan pengungkapan bahasa arsitektur.
Pepatraan
No comments:
Post a Comment